Rusia dan China semakin memperkuat hubungan ekonomi mereka TRISULA 88 di tengah tekanan dan sanksi yang diberlakukan oleh negara-negara Barat, terutama terkait konflik Rusia di Ukraina. Kerja sama ini mencakup berbagai sektor strategis, mulai dari perdagangan energi hingga investasi dan teknologi, yang menunjukkan kedekatan dan ketergantungan yang semakin meningkat antara kedua negara.
Perkembangan Hubungan Ekonomi Rusia-China
China kini menjadi mitra dagang terbesar Rusia, sementara Rusia menempati posisi sebagai mitra dagang terbesar kelima bagi China.
Sektor Energi sebagai Pilar Utama Kerja Sama
Sektor energi menjadi salah satu pilar utama dalam kerja sama ekonomi Rusia dan China.Perjanjian dan Investasi Strategis
Selain perdagangan energi, Rusia dan China juga menandatangani berbagai perjanjian kerja sama di bidang investasi, jasa perdagangan, ekspor produk pertanian, dan kerja sama olahraga. Nota kesepahaman ini mencerminkan hubungan bilateral yang semakin erat dan komprehensif, melampaui sekadar perdagangan komoditas36.
Investasi China ke Rusia juga meningkat, meskipun sebagian besar dilakukan melalui mekanisme pinjaman sindikat daripada investasi langsung asing (FDI) konvensional. Pinjaman sindikat ini memberikan modal yang signifikan bagi Rusia di tengah keterbatasan akses ke pasar keuangan global akibat sanksi5.
Koordinasi Politik dan Diplomasi
Hubungan ekonomi yang erat ini juga didukung oleh koordinasi politik dan diplomasi yang kuat antara kedua negara. Presiden Putin dan Presiden Xi Jinping secara rutin melakukan pertemuan, baik secara langsung maupun virtual, untuk mengarahkan dan memperkuat hubungan bilateral.
China menolak upaya Barat untuk membatasi kemitraannya dengan Rusia dan menegaskan bahwa hubungan mereka tidak melanggar norma internasional. Beijing juga berperan sebagai mediator dalam konflik Ukraina dengan mengajukan rencana perdamaian, meskipun rencana tersebut mendapat penolakan dari sebagian besar sekutu Ukraina38.
Kesimpulan
Hubungan ekonomi Rusia dan China terus menguat di tengah tekanan dan sanksi dari negara-negara Barat. Meskipun demikian, ketergantungan Rusia pada China juga menimbulkan tantangan tersendiri, terutama dalam menjaga keseimbangan dan kedaulatan ekonomi.