quebec-oui.org

quebec-oui.org – Pemerintahan junta militer Niger telah memutuskan untuk mengakhiri keberadaan pasukan Amerika Serikat (AS) di negara mereka, memicu perubahan strategis di pangkalan udara yang pernah menjadi pusat operasi kontra pemberontakan oleh AS. Sebagai konsekuensi dari keputusan ini, Rusia telah mengambil alih sebagian dari fasilitas pangkalan udara yang ditinggalkan pasukan AS.

Kedekatan Strategis Antara Pasukan AS dan Rusia

Sumber dari Kementerian Pertahanan AS, yang memilih untuk tidak disebutkan namanya, mengonfirmasi bahwa pasukan Rusia kini berada di pangkalan yang sama yang sebelumnya digunakan oleh pasukan AS. Pangkalan Udara 101, terletak di dekat Bandara Internasional Diori Hamani, Niamey, menghadirkan situasi unik di mana pasukan dari dua negara yang bersaing secara geopolitik berada dalam jarak geografis yang dekat.

Investasi AS dan Reaksi terhadap Pendudukan Rusia

Amerika Serikat telah menginvestasikan lebih dari $100 juta dalam pengembangan pangkalan udara di Niger, yang telah beroperasi sejak 2018 dan menjadi kunci dalam operasi penumpasan terhadap militan ISIS dan JNIM. Pejabat AS menegaskan bahwa tidak ada opsi bagi pasukan AS untuk berbagi pangkalan dengan Rusia, sebuah sikap yang disampaikan kepada pihak Niger tanpa dikemas sebagai ultimatum.

Manuver AS Menanggapi Situasi

Sejalan dengan penarikan pasukan, AS telah mengirim seorang jenderal bintang dua untuk merencanakan penarikan yang teratur dan bertanggung jawab dari pasukan mereka di Niger. Meskipun belum ada keputusan final tentang nasib pasukan AS, rencana awal adalah untuk menarik mereka kembali ke pusat Komando Afrika AS yang berada di Jerman.

Dinamika Geopolitik dan Pengaruh Barat di Afrika

Pengusiran pasukan AS dari Niger menandai tren negara-negara Afrika pasca-kudeta yang ingin memutus hubungan dengan kekuatan Barat. Perubahan dominasi ini juga terjadi di negara-negara lain, seperti Chad, Mali, dan Burkina Faso, yang telah mengurangi ketergantungan mereka pada dukungan militer Barat dan beralih ke Rusia, yang dianggap sebagai sekutu bebas dari sejarah kolonialisme.

Konsolidasi Hubungan Rusia-Afrika

Rusia terus memperkuat hubungannya dengan negara-negara Afrika, seperti Mali, di mana Grup Wagner, pasukan bayaran Rusia, telah dikerahkan. Kontrast ini diperparah dengan hubungan tegang antara Rusia dan AS karena dukungan AS terhadap Ukraina dalam konflik yang telah memasuki tahun kedua.

Pernyataan Resmi dan Implikasi

Sampai saat ini, belum ada komentar resmi dari perwakilan Niger ataupun Rusia mengenai peristiwa ini. Kehadiran militer yang berubah di Niger menambah kerumitan pada dinamika kekuatan global dan regional, potensial menimbulkan ramifikasi baru dalam keseimbangan strategis di benua Afrika.