QUEBEC-OUI – Mohammad Natsir adalah seorang tokoh intelektual, politikus dan pemimpin Muslim yang memiliki pengaruh besar dalam sejarah Indonesia modern. Lahir di Alahan Panjang, Sumatera Barat, pada 17 Juli 1908, Natsir dikenal sebagai pemikir, pendidik, dan pejuang yang memegang teguh prinsip-prinsip demokrasi dan keislaman.

Pendidikan dan Kiprah Awal
Natsir menyelesaikan pendidikannya di Hollandsch-Inlandsche School (HIS), Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO), dan Algemene Middelbare School (AMS) di Bandung. Kariernya di dunia pendidikan dan jurnalistik semakin mempertajam pemahamannya tentang Islam dan nasionalisme. Ia menjadi redaktur majalah “Pembela Islam” dan terjun ke dunia politik melalui Masyumi, partai yang berbasis massa Islam.

Perjuangan Kemerdekaan dan Kontribusi Politik
Selama masa perjuangan kemerdekaan, Natsir aktif menggalang dukungan untuk membela dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Setelah kemerdekaan, ia terpilih sebagai anggota Konstituante dan terlibat dalam pembentukan dasar-dasar negara. Natsir menjabat sebagai Perdana Menteri Indonesia pada periode 1950-1951, dimana ia mengadvokasi pemerintahan yang bersih, efisien, dan demokratis.

Pemikiran dan Karya
Sebagai pemikir, Natsir menulis banyak karya yang mendiskusikan tentang Islam, politik, dan sosial. Dia adalah pendukung kuat dari pendidikan yang memadukan nilai-nilai Islam dan modernitas. Melalui tulisan dan pidato, ia menekankan pentingnya integrasi antara iman dan praktik sosial-politik dalam kehidupan.

Pertentangan dan Penahanan
Ketidaksetujuannya dengan kebijakan pemerintahan Soekarno, terutama saat Indonesia memasuki era Demokrasi Terpimpin, membuatnya berseberangan dengan pemerintah. Akibat perbedaan ideologis ini, Natsir sempat dipenjara selama masa Orde Lama.

Warisan dan Penghormatan
Meskipun mengalami masa-masa sulit akibat perbedaan pandangan politik, Mohammad Natsir tetap dihormati sebagai tokoh yang berdedikasi untuk prinsip-prinsip keadilan, demokrasi, dan keislaman. Penghargaan sebagai Pahlawan Nasional diberikan kepadanya pada tahun 2008, mengakui kontribusinya yang signifikan bagi bangsa dan negara.

Kesimpulan:
Mohammad Natsir merupakan salah satu tokoh yang berperan dalam membentuk wajah politik dan intelektual Indonesia. Gagasan dan prinsipnya yang kuat tentang demokrasi, pendidikan, dan agama telah membentuk banyak aspek dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Warisan pemikiran dan dedikasinya terhadap negara ini terus menginspirasi dan menjadi bahan refleksi bagi generasi saat ini dan yang akan datang.