QUEBEC-OUI – Perayaan Tahun Baru Imlek, atau yang sering disebut juga dengan Tahun Baru Cina, tidak pernah lepas dari dominasi warna merah yang mencolok. Warna ini tidak hanya menjadi pemandangan yang umum dalam dekorasi, pakaian, dan amplop angpao, tetapi juga menyimpan makna mendalam dalam budaya Tionghoa. Lantas, mengapa warna merah menjadi sangat identik dengan Imlek?

  1. Simbol Keberuntungan dan Kebahagiaan
    Warna merah dalam budaya Tionghoa dianggap sebagai simbol kemakmuran, keberuntungan, dan kebahagiaan. Dalam perayaan Imlek, warna merah dipercaya dapat membawa energi positif, keberuntungan, dan membuang energi negatif. Ini merupakan alasan mengapa warna tersebut mendominasi berbagai aspek perayaan, dari dekorasi hingga pakaian.
  2. Perlindungan dari Roh Jahat
    Ada legenda kuno Tiongkok yang menceritakan tentang Nian, monster pemakan manusia yang akan muncul di malam Tahun Baru. Nian dikatakan takut akan tiga hal: suara keras, api, dan warna merah. Oleh karena itu, masyarakat Tionghoa menggantung lampion merah dan meledakkan petasan untuk mengusir Nian. Warna merah yang dianggap sebagai warna yang kuat ini digunakan untuk melindungi rumah dan keluarga dari roh-roh jahat dan kekuatan buruk.
  3. Kebudayaan dan Tradisi
    Sejarah panjang kebudayaan Tionghoa juga memperlihatkan warna merah sebagai warna kekaisaran yang dipakai selama dinasti-dinasti kuno. Ini melekatkan status dan prestise pada warna merah, yang kemudian menjadi lambang kekuasaan, kemakmuran, dan status sosial.
  4. Simbol Kekuatan dan Energi Hidup
    Di dalam filosofi Tionghoa, termasuk feng shui, warna merah dikaitkan dengan elemen api dan Qi, atau energi hidup. Menerapkan warna merah dalam berbagai unsur kehidupan dipercaya dapat meningkatkan energi, semangat, dan motivasi.
  5. Amplop Angpao
    Tradisi memberikan angpao, amplop merah yang berisi uang, selama Imlek juga mengukuhkan warna merah sebagai simbol keberuntungan. Amplop merah diberikan oleh yang lebih tua kepada yang lebih muda atau dari atasan kepada karyawan sebagai bentuk doa baik dan harapan agar penerima diberkahi dengan keberuntungan dan kesejahteraan di tahun yang baru.

Warna merah yang menjadi ikonik dalam Imlek bukan sekadar pilihan estetik; ia adalah manifestasi dari nilai-nilai budaya yang telah bertahan ribuan tahun. Warna ini telah menjadi jembatan antara masa lalu dan masa kini, mengingatkan komunitas Tionghoa akan akar dan identitas mereka, sekaligus menjadi sarana untuk mengungkapkan harapan dan doa bagi masa depan. Oleh karena itu, warna merah tidak hanya menghiasi perayaan Imlek, tetapi juga memperkaya makna dan kedalaman dari tradisi yang diwariskan turun temurun ini.